Takwa adalah Sumber Kebaikan
Takwa merupakan sebaik-baik bekal
menghadap Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana dalam
firman-Nya Surat al-Baqarah ayat 197,
وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ
التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
“Bawalah bekal, karena
sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai
orang-orang yang mempunyai akal sehat!”
Takwa adalah tabir yang
melindungi seorang hamba dari mendapatkan kemurkaan Allah. Mengapa hal ini
terjadi?
Karena orang yang bertakwa, taat
kepada Allah dan tidak mendurhakai-Nya, senantiasa berzikir ingat kepada Allah
dan tidak melupakan-Nya, senantiasa bersyukur dan tidak kufur nikmat.
Allah subhanahu
wata’ala menjelaskan kepada kita jalan-jalan kebaikan. Dan akan mengganjar
dengan Janah bagi kita yang mau menempuhnya.
Allah berfirman dalam al-Quran
Surat Ali Imran ayat 133,
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ
وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
“Dan bersegeralah kamu mencari
ampunan dari Rabbmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi
yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.”
Mutaqin, orang-orang yang
bertakwa, adalah mereka yang istiqamah dalam ketaatan, senantiasa berusaha jauh
dari kemaksiatan. Jika seseorang ingin menggapai titel orang yang bertakwa maka
terlebih dahulu ia harus tahu apa itu takwa.
Sahabat Ali radhiyallahu
‘anhu pernah ditanya apa itu takwa. Beliau menjawab,
هِيَ اَلْخَوْفُ مِنَ الْجَلِيْلِ،
وَالْعَمَلُ بِالتَّنْزِيْلِ وَالْقَنَاعَةُ بِالْقَلِيْلِ، وَالْاِسْتِعْدَادُ
لِيَوْمِ الرَّحِيْلِ
(1) Merasa takut kepada Allah yang memiliki sifat Mahaagung,
(2) Beramal sesuai dengan apa yang diwahyukan oleh Allah,
(3) Merasa cukup dan ridha terhadap rezeki pemberian Allah walaupun sedikit, dan
(4) Senantiasa mempersiapkan bekal menghadapi kematian dan berjumpa dengan-Nya.
(Subulu al-Huda wa ar-Rasyad, Muhammad bin Yusuf, 1/421)
Juga mengetahui, bahwa takwa
adalah sebab kebahagiaan dan kesuksesan seorang mukmin. Sebab dilapangkannya
kesusahan-kesusahan dunia dan akhirat.
Allah ta’ala berfirman
dalam al-Quran Surat ath-Thalaq ayat 2-3,
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ
مَخْرَجًا ۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ
“Barang siapa bertakwa kepada
Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya
rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam al-Quran Surat al-Baqarah ayat 194,
وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ
مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
“Bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, takwa yang sempurna adalah seorang hamba bertakwa kepada Rabbnya bahkan sampai pada perkara-perkara yang kecil. Ia bahkan meninggalkan sebagian hal-hal mubah karena takut hal itu akan menggelincirkannya kepada perkara yang haram.
Takwa adalah wasiat dari Allah bagi setiap hamba-hamba-Nya. Sebagaimana ia juga merupakan wasiat seluruh nabi dan rasul kepada kaumnya.
Takwa merupakan sebaik-baik pakaian yang kita kenakan dan bekal yang kita persiapkan. Takwa juga merupakan wasilah terbaik kita untuk menggapai ridha Allah. Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam al-Quran Surat ath-Thalaq ayat 5,
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ
سَيِّاٰتِهٖ وَيُعْظِمْ لَهٗٓ اَجْرًا
“Barang siapa bertakwa
kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan
melipatgandakan pahala baginya.”
Takwa juga merupakan sebab diturunkannya pertolongan dari Rabb pemilik langit, sebab memperoleh rahmat Allah dan kemuliaan dari-Nya, sebab keselamatan dari azab Allah, sebab diterimanya amal-amal oleh Allah, dan sebab diraihnya kemenangan umat.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ
إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.