4 Pelebur Dosa
Dalam sebuah hadis yang sahih, diriwayatkan Imam At-Tirmidzi rahimahullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
كلُّ بني آدمَ خطَّاءٌ، وخَيرُ الخطَّائين التوَّابونَ
“Setiap manusia keturunan Nabi Adam ‘alaihis salam banyak melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik orang yang melakukan banyak kesalahan adalah orang yang banyak bertobat.”
Hadis yang agung ini menunjukkan bahwa setiap umat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pasti memiliki dosa. Padahal, tidak akan masuk surga, kecuali orang-orang yang telah bersih dari dosa.
Allah Ta’ala berfirman,
وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ اِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءُوْهَا وَفُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوْهَا خٰلِدِيْنَ
“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, ‘Kesejahteraan (dilimpahkan) atas kalian, telah bersih kalian (dari dosa)! Maka, masuklah, kalian kekal di dalamnya.’” (QS. Az-Zumar: 73)
Allah sebutkan di ayat yang mulia ini bahwa seluruh ahlul jannah masuk surga dalam keadaan telah bersih dari dosa-dosanya. Sehingga barangsiapa yang ingin masuk surga, maka hendaklah mengambil sebab-sebab peleburan dosanya yang dilakukan sewaktu di dunia.
Dosa adalah sesuatu yang menyelisihi perintah syar’i dengan meninggalkan kewajiban atau melakukan keharaman. Sedangkan peleburan dosa, yaitu Allah mengampuni dosa, memaafkan hamba-Nya yang berdosa sehingga tidak menyiksanya.
Ibnu Rajab rahimahullah menyatakan bahwa dosa tidak bisa terhapus dari catatan amal, meski dengan tobat atau selainnya dari pelebur dosa, pasti akan ditunjukkan dan dibaca oleh pelakunya. (Hal ini berdasarkan surah Al-Kahfi ayat 49 dan surah Az-Zalzalah ayat 7 dan 8.) Namun, akan tercatat pula tobatnya atau pelebur dosa lainnya. Jadi, dosanya tercatat dan pelebur dosanya juga tercatat di catatan amal.
Ada empat peleburan dosa di dunia yang sangat perlu kita ketahui:
Pertama: Tobat
Dosa apa pun, apabila seorang bertobat darinya dengan memenuhi syarat-syarat diterimanya tobat, maka akan diampuni oleh Allah Ta’ala, sebagaimana dalam surah Az-Zumar ayat 53, surah An-Nur ayat 3, juga berdasarkan surah Al-Furqan ayat 68-70.
Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
“Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.'” (QS. Az-Zumar: 53)
وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
“Dan bertobatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung.” (QS. An-Nur: 31)
Kedua: Istigfar
Yaitu, doa memohon ampunan kepada Allah semata. Karena istigfar itu doa, maka bisa dikabulkan sehingga diampuni, bisa juga tidak. Akan tetapi, kalau istigfar itu diiringi dengan tobat yang memenuhi syarat diterimanya tobat, maka pasti dosa itu diampuni.
Istigfar itu amalan pelebur dosa, sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala,
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
“Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa’: 110)
Ketiga: Amal saleh
Terkait amal saleh sebagai pelebur dosa, pendapat ulama terkuat adalah pada asalnya amal saleh itu melebur dosa kecil saja. Namun, sebagian amalan saleh yang berkualitas itu bisa melebur dosa besar. Hanya saja, tentu berat melakukan amalan saleh berkualitas itu, kecuali Allah mudahkan. Dalil amal saleh sebagai pelebur dosa adalah surah Hud ayat 114. Allah Ta’ala berfirman,
وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِ ۗاِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذّٰكِرِيْنَ
“Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).”
Keempat: Musibah
Musibah akan melebur dosa kecil saja, meskipun tanpa diiringi kesabaran. Sedangkan jika musibah itu diiringi dengan sabar, maka akan terlebur dosa ditambah dengan mendapatkan pahala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَا مِنْ مُصِيبَةٍ تُصِيبُ الْمُسْلِمَ إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا
“Tidaklah suatu musibah apa pun yang menimpa seorang muslim, bahkan duri yang melukainya sekalipun, melainkan Allah akan menghapus dosanya.” (Shahih Bukhari rahimahullah)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu keletihan dan penyakit, kekhawatiran, dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesedihan yang sangat, bahkan duri yang melukainya, melainkan Allah akan menghapus dari dosa-dosanya.” (Shahih Bukhari rahimahullah)