Hadits tentang Cinta dan Benci
CINTA dan benci merupakan dua perasaan yang ada di dalam diri setiap manusia. Cinta merupakan kecenderungan menyukai sesuatu, sedangkan benci adalah kecenderungan tidak menyukai sesuatu. Keduanya sama-sama dibutuhkan.
Dalam Islam, barometer yang dijadikan ukuran untuk sebuah kebenaran adalah kesesuaiannya dengan ajaran islam. Jika sesuai, maka itulah kebenaran yang layak untuk dicintai. Jika tidak sesuai, maka itulah kebatilan yang sudah sepantasnya dibenci.
Maka di antara doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah adalah memohon kepada Allah untuk mencintai dan membenci sesuatu atas dasar keimanan.
اللَّهُمَّ حَبِّبَ إِلَيْنَا الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِنَا وَكَرَّهَ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ
Artinya: “Ya Allah jadikanlah kami mencintai keimanan dan jadikanlah keimanan itu indah di hati kami serta jadikanlah kami benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan. Dan jadikanlah kami termasuk golongan yang meniti jalan yang lurus.”(HR.Ahmad).
Hadist Tentang Cinta dan Benci: HR. Al-Baihaqi
Hadist Tentang Cinta dan Benci: HR. Abu Dawud dan Ahmad
Hadist Tentang Cinta dan Benci: HR. Al-Baihaqi
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُحِبَّهُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ فَلْيَصْدُقِ الْحَدِيثَ ، وَلْيُؤَدِّ الأَمَانَةَ ، وَلا يُؤْذِ جَارَهُ
“Barangsiapa ingin dicintai oleh Allah dan rasulNya, maka hendaklah dia berbicara jujur, menunaikan amanah dan tidak mengganggu tetangganya.”
Hadist Tentang Cinta dan Benci: HR. Ad-Dailami
مَنْ آثَرَ مَحَبَّةَ اللَّهِ عَلَى مَحَبَّةِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ
“Barangsiapa mengutamakan kecintaan kepada Allah atas kecintaan kepada manusia, maka Allah akan melindunginya dari gangguan manusia.”
Hadist Tentang Cinta dan Benci: HR. Ath-Thabrani
Hadist Tentang Cinta dan Benci: HR. Ath-Thabrani
أوثَقُ عُرَى الإِيمانِ الحُبُّ فِي اللهَ وَ البُغضُ فِي اللهِ
“Sekuat-kuatnya ikatan iman adalah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah.”
Hadist Tentang Cinta dan Benci: HR. Abu Dawud dan Ahmad
حُبُّكَ الشيءَ يُعْمي ويُصِمّ
“Kecintaanmu kepada sesuatu bisa menjadikan kamu buta dan tuli.”
Hadist Tentang Cinta dan Benci: HR. Bukhari
الْوُدُّ يُتَوَارَثُ، وَالْبُغْضُ يُتَوَارَثُ
“Cinta berkelanjutan (diwariskan) dan benci berkelanjutan (diwariskan).”
Hadist Tentang Cinta dan Benci: HR. Al Hakim
Hadist Tentang Cinta dan Benci: HR. Al Hakim
مَنْ كَانَ يُحِبُّ أَنْ يَعْلَمَ مَنْزِلَتَهُ عِنْدَ اللَّهِ فَلْيَنْظُرْ كَيْفَ مَنْزِلَةُ اللَّهِ عِنْدَهُ ، فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُنْزِلُ الْعَبْدَ مِنْهُ حَيْثُ أَنْزَلَهُ مِنْ نَفْسِهِ
“Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka hendaklah dia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah menempatkan hamba-Nya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan Allah dalam dirinya.”