"Hadits Shahih adalah Madzhab-ku" (Imam As-Syafi'i)

"Hadits Shahih adalah Madzhab-ku" (Imam As-Syafi'i)

Kiamat Sudah Dekat ... Benarkah..??


Benarkah Kiamat Sudah Dekat..??




Wallahu a'lam, sungguh tiada yang mengetahui selain Allah Ta'ala

Sebelumnya, marilah kita menyimak sabda Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam, yang menyebutkan rentang waktu atau periode zaman yang akan dilalui manusia menuju hari akhir (Hari Kiamat).

Hadits berikut ini merupakan Hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Imam ahmad

تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ

“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang zalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” Beliau kemudian diam. (HR. Imam Ahmad - Shahih).

Periode zaman yang dikabarkan oleh Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam pada hadist di atas terdapat 5 (Lima) Periode Zaman.

Periode Pertama adalah zaman kenabian (an nubuwwah), yang berakhir dengan wafatnya Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam pada tahun 11 Hijriyah.

Periode kedua adalah Zaman khilafah ‘alaa minhaji nubuwwah. adalah periode dimana umat islam dipimpin oleh pengganti Rasul (Kholifatur Rasul) yang masih berada pada jalan (minhaj) kenabian (Khulafaur Rosyidin). Dan Zaman ini berlangsung selama 30 tahun, berdasarkan sebuah Hadits Riwayat At Turmudzi dan Abu Dawud.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْخِلَافَةُ فِي أُمَّتِي ثَلَاثُونَ سَنَةً ثُمَّ مُلْكٌ بَعْدَ ذَلِكَ

Rasulullah saw bersabda: “Khilafah pada umatku ada tiga puluh tahun setelah itu para raja (sebagai penguasanya). (HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud)

Periode ini berakhir pada tahun 41 Hijriyah saat khalifah Hasan bin Ali r.a (yang saat itu hanya memegang kekuasaan selama 6 bulan) menyerahkan kepemimpinan kepada sahabat Muawiyah bin Abu Sofyan r.a.

Periode Ketiga adalah Zaman kerajaan yang menggigit (mulkan ‘adhon). Dalam fase ini umat islam dipimpin oleh dinasti kerajaan, meskipun dalam buku-buku sejarah masih cukup banyak yang menyebutnya sebagai masa khilafah. Masa raja-raja yang menggigit ini terjadi pada 3 masa yaitu, Masa Bani Umayah, Masa Bani Abbasiyah dan Masa Bani Utsmani di Turki yang berakhir pada tahun 1924 Masehi atau sekitar 1342 Hijriyah yang ditutup dan dihapus oleh seorang Yahudi bernama Mustafa Kemal Attarturk, dan sekaligus menandai dimulainya kekuasaan dan kejayaan Yahudi di muka bumi. Maka setiap peradaban dan kebijakan dunia yang terjadi setelah masa ini adalah kebijakan dan sistem dari Yahudi dan orang-orang kafir.

Periode Keempat adalah Zaman Kerajaan yang Kejam dan Diktator (mulkan jabar). Saat ini kita sedang berada pada fase ini. di Periode inilah terjadi Perang Dunia I dan II yang sangat menyengsarakan seluruh umat manusia. umat Islam mengalami krisis kepemimpinan, padahal jumlahnya sangat besar. Di zaman ini pula sabda Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam menjadi sebuah kenyataan dimana umat islam berada dalam kondisi jumlah yang banyak namun mereka tak begitu berharga layaknya buih di lautan. Keberadaan mereka dikebiri musuh-musuh islam seperti hidangan makanan yang diperebutkan.

Periode Kelima adalah Masa Kejayaan kembali umat Islam dengan tegaknya kembali Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah (Kekhalifahan yang mengikuti Manhaj/Sistem/Metode/Cara Kenabian). pada masa ini, Umat Islam akan menyaksikan munculnya kembali para pemimpin sekaliber Khulafaur Rasyidin di akhir zaman, dimana Umat Islam akan hidup dalam naungan Syari'at Islam. dan ketika Periode ini berakhir, maka berakhir pulalah umur umat islam.

Inilah lima periode/zaman yang telah digariskan oleh Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam. Lantas, di tahun berapakah umur umat islam ini akan berakhir?

Pendapat yang mahsyur terkait umur ummat islam ini dapat kita ketahui dari tiga Imam Ahlu Sunnah yang tidak diragukan lagi keilmuannya, mereka adalah Imam Ibnu Rajab al Hambali, Imam As Suyuthi, dan Imam Ibnu Hajar As Asqolani.

Imam Ibnu Rajab Al Hanbali mengatakan bahwa umur umat islam adalah lebih dari 1400 tahun dan kurang dari 1500 tahun. Sedangkan Imam Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan hal yang lebih spesifik yakni umur ummat islam adalah 1476 tahun.

Dalam sebuah hadist Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam menjelaskan perumpamaan umur umat Yahudi, Nasrani dan Islam itu ibarat satu hari. Simaklah Hadits berikut ini.


عَنْ أَبِي مُوسَى - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ- عَن النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ: ( مَثَلُ الْمُسْلِمِينَ، وَالْيَهُودِ، وَالنَّصَارَى، كَمَثَلِ رَجُلٍ اسْتَأْجَرَ قَوْمًا يَعْمَلُونَ لَهُ عَمَلًا يَوْمًا إِلَى اللَّيْلِ عَلَى أَجْرٍ مَعْلُومٍ, فَعَمِلُوا لَهُ إِلَى نِصْفِ النَّهَارِ فَقَالُوا: لَا حَاجَةَ لَنَا إِلَى أَجْرِكَ الَّذِي شَرَطْتَ لَنَا، وَمَا عَمِلْنَا بَاطِلٌ, فَقَالَ لَهُمْ: لَا تَفْعَلُوا أَكْمِلُوا بَقِيَّةَ عَمَلِكُمْ وَخُذُوا أَجْرَكُمْ كَامِلًا فَأَبَوْا وَتَرَكُوا, وَاسْتَأْجَرَ أَجِيرَيْنِ بَعْدَهُمْ فَقَالَ لَهُمَا: أَكْمِلَا بَقِيَّةَ يَوْمِكُمَا هَذَا، وَلَكُمَا الَّذِي شَرَطْتُ لَهُمْ مِن الْأَجْرِ, فَعَمِلُوا حَتَّى إِذَا كَانَ حِينُ صَلَاةِ الْعَصْرِ قَالَا: لَكَ مَا عَمِلْنَا بَاطِلٌ, وَلَكَ الْأَجْرُ الَّذِي جَعَلْتَ لَنَا فِيهِ, فَقَالَ لَهُمَا: أَكْمِلَا بَقِيَّةَ عَمَلِكُمَا، مَا بَقِيَ مِن النَّهَارِ شَيْءٌ يَسِيرٌ، فَأَبَيَا, وَاسْتَأْجَرَ قَوْمًا أَنْ يَعْمَلُوا لَهُ بَقِيَّةَ يَوْمِهِمْ, فَعَمِلُوا بَقِيَّةَ يَوْمِهِمْ حَتَّى غَابَت الشَّمْسُ، وَاسْتَكْمَلُوا أَجْرَ الْفَرِيقَيْنِ كِلَيْهِمَا؛ فَذَلِكَ مَثَلُهُمْ وَمَثَلُ مَا قَبِلُوا مِنْ هَذَا النُّورِ

“Perumpamaan kaum Muslimin dan Yahudi serta Nasrani, seperti perumpamaan seorang yang mengupah satu kaum (Yahudi) untuk melakukan sebuah pekerjaan sampai malam hari, namun mereka melakukannya hanya sampai tengah hari. Lalu mereka pun berkata, “Kami tidak membutuhkan upah yang engkau janjikan pada kami, dan apa yang telah kami kerjakan, semuanya bagi-mu” Ia pun berkata, “Jangan kalian lakukan hal itu, sempurnakanlah sisa waktu pekerjaan kalian dan ambillah upah kalian dengan sempurna”. Mereka (Yahudi) pun menolak dan meninggalkan orang itu. Maka orang itu mengupah beberapa orang (Nasrani) selain mereka (Yahudi), ia berkata: “Kerjakanlah sisa hari kalian dan bagi kalian upah yang telah aku janjikan untuk mereka (Yahudi)”. Sehingga ketika tiba waktu sholat Ashar, mereka (Nasrani) berkata, “Ambillah apa yang telah kami kerjakan untukmu dan juga upah yang engkau sediakan untuk kami.” Orang itu berkata, “Sesungguhnya sisa waktu siang tinggal sedikit.” Mereka (Nasrani) tetap menolak, sehingga orang itu mengupah satu kaum yang lain (Muslimin) untuk melanjutkan pekerjaan sehingga selesai sisa hari mereka (Nasrani). Maka kaum itu (Muslimin) pun bekerja pada sisa hari mereka (Nasrani), yaitu sehingga terbenamnya matahari dan mereka pun mendapat upah yang sempurna yang dijanjikan kepada dua kelompok sebelumnya. Seperti itulah perumpamaan mereka (Yahudi dan Nasrani) dan perumpamaan apa yang kalian (Muslimin) terima pada cahaya (hidayah) ini. (HR. Bukhari)

Pendapat Ibnu Hajar Al asqolani :

وقد اتفق أهل النقل على أن مدة اليهود إلى بعثة النبي صلى الله عليه وسلم كانت أكثر من ألفي سنة ومدة النصارى من ذلك ستمائة

Sungguh telah sepakat ahlu nakli bahwa bahwa masa antara yahudi hingga di utusnya nabi Muhammad adalah 2000 tahun lebih. dan umur umat Nasrani hingga di utusnya nabi Muhammad adalah 600 tahu. maka kesimpulannya adalah umur umat Yahudi hingga diutus nabi Isa adalah 1400 tahun lebih maka bisa kita genapkan adalah 1500 tahun.

Maka berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa umur umat Yahudi dari pagi sampai dhuhur itu yaitu 1500 tahun, kemudian umur umat Nasrani dari Dhuhur sampai ashar yaitu 600 tahun maka sisanya adalah umur umat islam dari ashar sampai magrib. jika setengah hari umur Yahudi 1500 tahun maka maka umur umat Islam adalah 1500-600 tahun = 900 tahun. akan tetapi untuk umat Islam menambahkan lagi sebanyak 500 tahun sebagaimana hadist,

عن سعد بن أبي وقاص أن النبي صلى الله عليه وسلم قال إني لأرجو أن لا تعجز أمتي عند ربها أن يؤخرهم نصف يوم قيل لسعد وكم نصف ذلك اليوم قال خمس مائة سنة

Dari Sa’ad bin Abu Waqqash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Sesungguhnya saya berharap agar umatku tidak akan lemah di depan Tuhan mereka dengan mengundurkan (mengulurkan) umur mereka selama setengah hari”. Kemudian Sa’ad ditanyai orang: Berapakah lamanya setengah hari itu? Ia (Sa’ad) menjawab: “Lima ratus tahun”.(HR Ahmad, Abu Dawud, Al Hakim)

Maka kesimpulannya umur umat islam adalah 900+500 = 1400 tahun dengan perkiraan angka besarnya. akan tetapi dalam hadist lain Rasulullah menjelaskan ada tambahan sedikit lagi umur umat islam.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَدُورُ رَحَى الْإِسْلَامِ لِخَمْسٍ وَثَلَاثِينَ أَوْ سِتٍّ وَثَلَاثِينَ أَوْ سَبْعٍ وَثَلَاثِينَ فَإِنْ يَهْلَكُوا فَسَبِيلُ مَنْ هَلَكَ وَإِنْ يَقُمْ لَهُمْ دِينُهُمْ يَقُمْ لَهُمْ سَبْعِينَ عَامًا قَالَ قُلْتُ أَمِمَّا بَقِيَ أَوْ مِمَّا مَضَى قَالَ مِمَّا مَضَى

Dari Abdullah bin Mas'ud ra, dari Nabi saw, beliau bersabda, "Raha (peperangan) islam akan berkobar pada tahun 35, 36, atau 37. Apabila mereka binasa, maka itulah jalan orang-orang yang binasa, namun apabila mereka menegakkan agamanya, maka akan bertahan hingga tahun ke-70."Lalu aku bertanya, "Akankah kurang dari itu atau lebih?" Beliau menjawab, "Lebih dari itu."( Shahih: Ash-Shahihah )

Didalam hadist di atas di jelaskan bahwa peperangan islam akhir zaman itu akan dimulai pada tahun 35 atau 36 atau 37, Rasulullah tidak menyebutkan bilangan akan ribuan dan ratusaanya hanya angka terakhir karena ini menyangkut dengan perang akhir zaman jadi yang disebutkan hanya bilangan terakhirnya. jika umur umat islam 1400 tahun maka maksud dari 35, 36, 37 adalah 1435, 1436, 1437.

Rasulullah menjelaskan bahwa peperangan Islam. akan terjadi antara 1435 dan 1437 H. Maka dengan lahirnya Negara-negara yang menjalankan Syari'at Islam maka terjadi peperangan Islam akhir zaman dengan orang-orang kafir. Nubuat Rasulullah tepat sekali karena pada tahun 1435 H(2014 M) Amerika dan sekutunya resmi melancarkan perang terhadap negara Suriah/Syiria/ Syam yang merupakan pusat peperangan akhir zaman, begitu juga di tahun ini (tahun1437 H/2015), Perancis dengan sekutunya sepakat untuk menyerang Suriah/Syam.

Jika dalam peperangan tersebut Allah menghendaki umat islam binasa maka binasalah ia, Namun apabila Negara tersebut menjalankan agamanya dengan menegakkan hukum Allah. Allah akan memanjangkan umur umat Islam sampai 70 tahun yaitu 1470 H. kemudian Abdullah bin mas'ud bertanya akan kurang atau lebih maka rasulullah menjawab lebih dari itu. artinya sekitar 1470 lebih umur umat islam. Jika telah sampai masa tersebut maka Allah akan mewafatkan seluruh orang-orang mukmin, sebagaimana sabda Rasulullah Saw :

“Sesungguhnya Allah swt mengirim angin dari arah Yaman yang lebih lembut dari pada sutera, angin itu tidak akan pernah meninggalkan seorangpun yang didalam hatinya terdapat keimanan seberat biji sawi melainkan dia mencabut nyawanya”. (HR. Muslim)

Pendapat Ibnu Rajab Al Hanbali

Diriwayatkan dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya masa menetap kamu dibandingkan dengan umat-umat yang telah berlalu adalah seperti jarak waktu antara salat Ashar hingga terbenamnya matahari (HR. Imam Bukhari). Menurut Ibnu Rajab, “umat-umat yang telah berlalu” itu adalah umat Nabi Musa AS (Yahudi) dan umat Nabi Isa AS (Nasrani).

Imam Ibnu Rajab Al Hanbali meletakkan keseluruhan masa dunia adalah seperti satu hari penuh dengan siang dan malamnya. Imam Ibnu Rajab Al Hanbali menjadikan waktu umat-umat terdahulu dari masa Nabi Adam hingga Nabi Musa seperti waktu satu malam dan waktu itu adalah 3000 tahun. Kemudian beliau menjadikan masa umat-umat yahudi, nasrani dan Islam adalah seperti waktu siang dari hari tersebut, maka berarti waktu itu juga 3000 tahun.

Imam Ibnu Rajab Al Hanbali menafsirkan hadis Bukhari lainnya bahwa masa-masa amaliah umat Nabi Musa AS hingga datangnya Nabi Isa AS seperti setengah hari pertama, dan masa amaliah umat Isa adalah seperti waktu salat Zuhur hingga salat Ashar, dan masa amaliah umat Islam adalah seperti sesudah salat Ashar hingga terbenamnya matahari.

Jadi perhitungan menurut Ibnu Rajab itu sebagai berikut:

• Masa umat-umat Adam hingga Musa = satu malam penuh = 3000 tahun
• Masa umat-umat (yahudi – nasrani – Islam) = satu siang penuh = 3000 tahun
• Umur Yahudi = setengah hari dari siang tersebut = ½ dari 3000 = 1500 tahun
• Umur Nasrani = mengikuti hadis Muslim dari Salman al Farisi yaitu = 600 tahun

Maka umur umat Islam adalah 1500 – 600 = 900 tahun. Kemudian 900 tahun ini ditambahkan lagi 500 tahun (setengah hari akhirat) (lihat: hadits dari Saad bin Abu Waqash riwayat Abu Dawud).

Umur Islam adalah 900 + 500 = 1400 tahun, belum termasuk tambahan tahun. Namun beliau tidak menyebut berapa tahun tambahannya. Perhitungan ini sama dengan metode yang digunakan oleh Ibnu Hajar.

Ada pula yang menghitung, 1400+ 63 (usia nabi) +13 (tahun sebelum hijrah) = 1476 tahun. saat ini tahun 1437 H maka 1476 - 1437 = 39 (39 tahun adalah sisa umur umat islam)

Wallahu A'lam
hanya Allah Ta'ala Yang Maha Mengetahui

Label